Telah
ada niatan untuk tak percaya dengan yang namanya cinta dan cowok. Setelah dia
mengalami kejadian yang begitu menyiksa batinnya. Hanya gara-gara orang yang
bernama Dannis. Danis adalah cowok yang
baik, cakep, pengertian banget, meskipun suka galau kalau ada sesuatu hal yang
mengusik pikirannya. Baru asik-asiknya mereka jadian, eeeeh ternyata muncul tuh
si monyet yang dateng ke rumah Dannis dan bertemu orang tuanya untuk minta
pertanggungjawaban. Akhirnya Ratna mau nggak mau harus ikhlasin Dannis untuk si
monyet itu. Meskipun Dannis dan Ratna masih saling cinta.
Namun
hatinya luluh saat dia bertemu dengan cowok yang bernama Izar. Izar itu cowok
tampan, alim, pinter, rajin, he is so perfect person for loved. Tak pernah
terfikirkan oleh Ratna bertemu dengan Izar. Awal mula mereka kenal, Ratna yang
sedang bersedih karena putus cinta lalu meminta temannya si Dani untuk
mengenalkannya dengan teman cowoknya. Akhirnya Dani ngenalin Ratna dengan Izar,
awal mula meski by phone tapi tak pernah terbesit untuk mengenal lebih jauh
daripada seorang teman.
Ratna
sering menolak ajakan Izar untuk bertemu, karena bagi Ratna itu sangatlah tidak
penting dan tidak ada gunanya. Namun suatu ketika saat Ratna ingin pulang
kampung, mereka sempat janjian untuk bertemu. Pertama kali bertemu, Ratna
terpesona dan mungkin dia mulai suka dengan Izar karena ketampanannya.. ‘Ya
ALLAH.... ganteng bangeeeeet,,gila tuh orang.. kagag nyangka bisa kenal ma tuh
orang. Mau donk jadi pacarnya’ jeritnya dalam hati.
Pertemuan
singkat itu membuat hati Ratna melayang-layang dan tak mampu berfikir lagi
untuk menghayal untuk melepaskan Izar. Yang ada dipikiran Ratna saat itu hanya
membuat si Dannis dan mantannya satu lagi cemburu dibuatnya. Ratna sering
update di facebooknya dengan kata-kata satria F –nama merk motor Izar-. Dan itu
berhasil, Dannis dan Muza mengetahui kalau Ratna dekat dengan cowok berSatria
F.
Singkat
waktu,
tiap hari Izar pergi menemui Ratna di kosnya Ratna. Hampir kegiatan ini
terjadi selama dua minggu berturut-turut. Dan setiap bertemu, yang
selalu
cerita panjang lebar kali tinggi itu hanya si Izar, Ratna hanya menyimak
setiap
apa yang diucapkan oleh cowok itu. Ratna hanya bertanya seperlunya dan
memberi
komentar seadanya. Pernah Ratna di beri sebatang coklat, buah, bahkan
makanan ringan. Entah apa maksud Izar memberikan coklat, buah dan
makanan ringan pada Ratna itu, apa hanya untuk menyuap Ratna agar luluh
padanya?? Atau cuma sekedar memberi?? Entahlah... Yang pasti Izar
memberikan itu semua khusus buat Ratna, sampai-sampai teman Ratna pun
nggak dibolehin buat makan.
Suatu hari, mereka bertemu di kosan Anis, mereka berada di luar kos dengan posisi Ratna berdiri menghadap Izar dan Izar duduk di atas motornya. Izar bertanya sesuatu kepada Ratna, "Sudah menemukan orang yang kamu sayang?"
"Belum." kata Ratna.
Sesaat terdiam,,,, "Kalau kamu?" tanya Ratna.
"Sudah."
"Siapa?"
"Kamu."
"Oh kamu..." kata Ratna yang sok bodoh sambil melihat gerbang yang berada dibelakang Ratna. sambil tersenyum.
"Bukan itu!!"
"Teruuus??"
"RATNA, YESI RATNA PUTRI!!" lantangnya.
Suatu hari, mereka bertemu di kosan Anis, mereka berada di luar kos dengan posisi Ratna berdiri menghadap Izar dan Izar duduk di atas motornya. Izar bertanya sesuatu kepada Ratna, "Sudah menemukan orang yang kamu sayang?"
"Belum." kata Ratna.
Sesaat terdiam,,,, "Kalau kamu?" tanya Ratna.
"Sudah."
"Siapa?"
"Kamu."
"Oh kamu..." kata Ratna yang sok bodoh sambil melihat gerbang yang berada dibelakang Ratna. sambil tersenyum.
"Bukan itu!!"
"Teruuus??"
"RATNA, YESI RATNA PUTRI!!" lantangnya.
--------******--------
Pernah
saat itu sehari sebelum Izar ulang tahun, Izar dan Dani ke kosnya Ratna, mereka
nggobrol-ngobrol dan bercanda bersama dan Dani bilang,” Rat, ini kosan PUTRI
ya?” sambil melihat papan nama kos yang tulisan AULIA KOS PUTRI. “Jadi ini
semua yang ada di dalem namanya PUTRI ya??” lanjutnya sambil melirik wajah
Izar.
“Ya
kan nama aku YESI RATNA PUTRI, ada PUTRInya kan??”kata Ratna.
“Oh
iya dink,,lupa..hehehe”kata Dani sambil ngakak.
Pembahasan
PUTRI itu pun dialihkan oleh Izar, terus membahas hal yang gag penting banget.
Namun suasana masih mencair. Jam menunjukkan jam 16.55 dan Izar harus pergi ke
tempat dia berkerja paruh waktunya. Namun Dani masih mengobrol bersama Ratna
sampai malem. Ratna mencari tahu semua tentang Izar.
“Jangan
dulu Rat, kamu liat aja dulu dia kaya gimana, jangan terengaruh dengan cover
dia, dia memang tampan, dia memang baik dengan teman, tapi kan aku nggak tahu
gimana dia kalau sama pacarnya.” Bilangnya.
“Iya
aku tahu kok, aku juga nggak akan tertipu dengan sikapnya. Dan lagipula aku
heran juga, masa iya orang setampan dia nggak punya cewek? Ya nggak sih??”
Ratna sambil heran dan berfikir.
“Ya
itu sih terserah kamu aja Rat. Ya terus gimana kalau dia nembak kamu saat
ultahnya besok?”
“
Ya jangan dulu lah, aku nggak mau buru-buru lah... Enakan dinikmati dulu, ya
nggak”
“
Ya itu sih terserah kamu yang penting ntar jangan salahin aku aja kalo ada
apa-apa dengan kalian. Kan secara gitu, aku yang ngenalin dia ke kamu, aku jadi
nggak enak sama kamu.”
“Ya,,nyante
aja,, biar semua mengalir apa adanya dulu, biarkan aku mengenal siapa dia.”
Kata Ratna dengan entengnya.Setelah itu mereka merencanakan untuk memberi
kejutan pada Izar hari esok. Namun rencana itupun gagal dikarenakan ada halangan dan kurangnya prepair.
Keesokan
harinya tepatnya hari Jumat tanggal 16 Maret, Izar kuliah hanya sampai jam 10
pagi dan jam 10 pagi itu Ratna mulai kuliah, tapi Izar ingin bertemu Ratna,
akhirnya Ratna memberi keputusan untuk mengajak Izar kuliah bersamanya. Mereka
janjian untuk bertemu di parkiran kampusnya Ratna dan mereka berjalan ke kelas Ratna
di lantai tiga. Saat mereka mau masuk kelas, dan membuka pintu kelas, semua
mata yang berada di dalam ruangan tertuju pada sepasang kekasih yang
menginjakkan kakinya ke dalam ruangan dan mereka duduk. Mata-mata itu masih
melihat mereka dengan tatapan penasaran.
Semua
teman- teman Ratna terheran-heran dan sambil bertanya-tanya ‘siapa tuh orang
yang bersama Ratna?’ ‘ Cowoknya mungkin??’ ‘Temannya mungkin??’ ‘gebetan??’
‘tapi cakeep’ ‘dapet dari mana yak??’ ‘ mau dong!!’
Nggak
disangka-sangka ternyata salah satu teman Ratna
yang bernama Leni itu ternyata teman Izar waktu SMA. Leni dan Izar
saling menyapa dan bernostalgia sewaktu SMA dulu. Ratna pun memperkenalkan Izar
kepada sahabat-sahabatnya. Tiba-tiba komting kelasnya Ratna maju kedepan kelas
dan memberi pengumuman bahwa sang dosen tidak masuk dan perkuliahan ditiadakan.
‘YEEEESSSSSSSSS!!!!!MARI
PULANG...!!’ ‘ANJIIIIIR,,,,TAU GINI TIDUR DI KOSAN’ ‘ASEEEEEM... TIDURKU
TERGANGGU!!’ ‘PULANG-PULANG!!’ umpat mahasiswa yang berada di dalam kelas.
“Yah
sial tuh dosen, udah capek-capek dateng ke kampus ternyata nggak ada dosennya,
ngapain kita di sini.” Kata Ratna pelan dan berusaha agar Izar nggak dengar apa
yang Ratna katakan.
“Hah??
Kamu ngomong apa?” tanya Izar.
“He??
Nggak kok, ini loh ternyata nggak ada kuliah, sial banget dah.” Jawabnya bete.
“Yawdah
pulang yuuk.” Kata Izar.
“Iyaa,
tapi sebelumnya,,,,” kata Ratna sambil mengulurkan tangannya yang berharap
untuk dijabat. Setelah mereka berjabat tangan, “HAPPY BIRTHDAY” kata Ratna
ambil tersenyum.
“Makasih
ya.” Kata Izar sambil berbisik ditelinga Ratna.
“Iya.....
kado nya menyusul ya” J
Mereka
pun pergi meninggalkan kampus bersama dengan Yayas, Anis, Rani –sahabatnya
Ratna– menuju ke kosnya Anis, karena
itulah basecamp bagi mereka. Bahkan Ratna setiap hari tidur di kosnya Anis
meskipun Ratna mempunyai kos sendiri. Sesampainya di kosan Anis, Ratna mengajak
ngobrol Izar di depan gerbang di atas motor satriaF nya. Di waktu yang sama,
Anis janjian untuk bertemu dengan cowok dan memakai motor satria F juga tapi
warna item.
“
Waaah ini kalian para cowok janjian pake satria ya??” canda Ratna.
“Iih
apaan sih Rat, jangan macem-macem deh.” Kata Anis sambil males memandang si
cowok kenalannya itu karena tampangnya jelek. Pasangan-pasangan itu pun saling
asik masing-masing. Tiba-tiba, tangan Ratna ditarik Izar untuk mendekat dan
Izar ingin mengatakan sesuatu kepada Ratna. Tak sempat mengucapkan kata, Anis
yang mengetahui hal itu langsung teriak, “Eh apa-apaan tuh pegang-pegang!!
Lepas kagag!!”.
Ratna
dan Izar tertawa keras. Izar masih mencoba mendekati Ratna dan berkata,”Mau
nggak ngisi hatiku?” Ratna cuma terbengong. “Aku sayang Ratna.” Ratna yang
masih terbengong mendengar apa yang telah diucapkan Izar. “Hei, gimana kamu?”
“Hah?
Aku...” kata Ratna sambil mikir-mikir. “ Aku belum tau, belum saatnya aku jawab
mungkin ya, aku nggak mau buru-buru Zar.” Jelasnya.
“Iya
aku tahu kok.” Kata Izar mencoba menerima.
******To
be continued,,,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar